Minerva Menerpa Madura

Kerja keras mampu mengalahkan brand yang telah populer. Zealsun, Loncin dan Minerva pun ngibrit di jalan-jalan Pulau Madura, khususnya Pamekasan, Sampang dan Sumenep.

Itulah kisah yang dilakoni Faisal Affan Syamlan dalam membangun usahanya mendirikan dealer motor Cina (mocin). Dalam waktu 6 bulan, sepeda motor Zealsun yang dijualnya laku 500 unit. Sejak berdiri Desember 2006 hingga April 2008, dealer Dirgahayu Motor yang terletak di Jalan Dirgahayu, Pamekasan, Pulau Madura, itu pun penjualannya menembus angka 1.000 unit untuk berbagai merek mocin.

Itu berarti, Faisal menangguk untung lumayan besar. Dalam kurun waktu 16 bulan, ia mengantongi laba tak kurang dari Rp 1 milyar. Hitung-hitungannya sederhana, keuntungan bersih per unit sepeda motor yang terjual adalah Rp 1 juta dikali 1.000 unit, maka ketemulah angka Rp 1 milyar. “Keuntungan bersih kira-kira Rp 1 juta lah per unit,” kata Faisal.

Ketika memulai membuka dealer, Faisal merogoh modal Rp 120 juta untuk membeli sejumlah motor Zealsun. Dari situ modal berkembang, sebab ia mampu menjual 500 unit motor Zealsun dari Desember 2006 sampai Mei 2007. Pada Agustus 2007, sesuai dengan keinginan pabrik Faisal berganti menjual motor Loncin, laku kira-kira 250 unit dalam waktu 4 bulan. Nah, ketika Loncin berganti merek menjadi Minerva, dan Faisal mulai menjualnya pada Desember 2007, pangsa pasar tetap bertahan: dalam waktu 4 bulan, penjualannya stabil di kisaran angka 250 unit.

Faisal memprediksi, bergantinya Loncin menjadi Minerva bakal mendongkrak pasar. Soalnya, kehadiran Minerva yang merupakan sepeda motor asal Cina dengan teknologi Jerman itu semakin handal. Minerva juga tampil dengan desain dan stripping yang tak kalah menarik dengan sepeda motor yang ada di pasaran. “Untuk stripping, kualitas, dan harga, Minerva tetap bersaing,” ujarnya.

Minerva bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan dengan harga yang lebih murah dibanding produk lain, namun berkualitas. Terbukti, pabrikan Minerva Motor mendapat sertifikat ISO 9001 CCS sebagai kualitas produk yang telah diakui kehandalannya. Minerva memiliki beberapa tipe seperti Supra Zet XT, New Supra Z (CW), New Vaganza, Sparta Mini 90 cc, Sparta 150 cc, Trail, New Super Z, Super Z MX, dan R-150.

Soal harga, jauh lebih murah dari kompetitor lain. Dimulai dengan harga tunai hanya tujuh jutaan hingga belasan juta rupiah. Sedangkan untuk pembelian secara kredit dimulai dengan uang muka Rp 1 jutaan dan angsuran Rp 300 ribuan per bulan. Minerva R-150 bermesin 150cc dengan harga pasaran Rp 13,8 juta, tentu sangat terjangkau.

Untuk varian inovasinya yang terbaru, R-150 dengan tampilan sporty, tersedia pilihan warna keren anak muda, antara lain warna kuning menyala. Spesifikasi model ini antara lain rem depan cakram hidrolik, suspensi depan dengan mekanisme teleskopik upside down dan suspensi monoshock, yang menjamin kenyamanan penggunanya.

Wajah Faisal tampak berbinar ketika Opini Indonesia menjumpai pria berbadan besar itu di salah satu showroomnya yang kini telah bercabang empat di Pamekasan. Ia optimis Minerva akan mendapat sambutan lebih baik dibanding ketika motor produk Cina ini belum menggandeng Jerman. Harapan Faisal tak berlebihan. Selain mocin ini tambah berkualitas, desainnya juga tak kalah menarik dengan kompetitor yang telah lebih dulu menguasai pasar Indonesia.

Di luar itu, Faisal juga berharap 15 orang karyawannya tak menganggur gara-gara penjualan sepi. Maklum, mendapat gaji Rp 500 ribu di Pamekasan sudah lumayan, kira-kira sesuai UMR (upah minimum regional) setempat. Dan Faisal menggaji Rp 500 per bulan untuk setiap orang karyawannya sesuai dengan kemampuan. “Kalau angka penjualan meningkat, tentu saya kasih bonus kepada mereka,” ucapnya.

Lantas, bagaimana strategi Faisal menembus pasar Pulau Madura, khususnya Pamekasan, Sampang dan Sumenep? Menurut pemilik dealer mocin di kota Gerbang Salam ini, jaringan menjadi kunci menembus pasar. “Saya memakai jaringan lintas sektoral untuk meraih celah pasar. Tanpa itu, berat merebut hati konsumen,” jelas Faisal.

Jaringan yang dimaksud adalah komunitas warga atau mengerahkan seseorang yang dikenal masyarakat tertentu untuk berpromosi. Misalnya, untuk menjaring pasar di Kampung Arab, maka orang yang menjadi bagian dari kampung itulah yang berpromosi menawarkan mocin ke kampung tersebut. Begitu pula model bidikan di kampung-kampung lainnya. Dari situlah promosi dari mulut ke mulut menyebar ke seantero Pamekasan, Sampang dan Sumenep. Belakangan, hati konsumen benar-benar terpikat! apalagi kualitas mocin yang dijual Faisal kian handal.

Kalau Anda sempat mengunjungi showroom milik pria keturunan Arab ini, Anda akan menyaksikan pemandangan berbeda dibanding showroom-showroom lainnya. Di sini Anda bakal terkesima melihat puluhan orang yang makan bersama begitu datang waktu siang, kira-kira habis Dzuhur. Mereka adalah kawan-kawan Faisal yang secara langsung atau tidak langsung ikut memberkahi si empunya dealer: marketing dari mulut ke mulut yang menebarkan berita mocin yang kian licin.[Profil Usaha » Edisi 98 / Tahun II / Tanggal 5 Mei - 11 Mei 2008]

Label:

0 komentar: